Hutan Kering
Berbeda dari rata-rata hutan tropis yang mudah dijumpai di hamparan Pulau Jawa. Kawasan Baluran merupakan pusat ekosistem dari beragam tanaman yang beradaptasi dengan lahan kering. Jadi, Anda akan bertemu dengan hutan rawa, hutan pantai, hutan musim, mangrove, dan savana. Hampir semua jenis tumbuhan di sana tumbuh liar dan menciptakan pemandangan luar biasa. Iklim yang kering dan warna meranggas di garis landai pandangan mungkin akan membuat Anda merasa kalau bukan sedang menginjak di tanah Jawa.
Wisata Marga Satwa
Ekosistem di kawasan Baluran secara alami mengadaptasikan diri mereka pada lahan yang kering. Ada sekitar 155 spesies burung yang menetap di Taman Baluran. Salah satunya adalah burung merak yang sering menjadi tontonan wisatawan saat menari untuk memikat pasangan. Namun momen tersebut hanya bisa dijumpai pada saat musim kawin.
Selain spesies burung, para pengunjung akan bertemu dengan alam liar beserta margasatwa di dalamnya. Mulai dari kucing bakau, kancil, macan tutul, rusa, kerbau, dan banteng. Perlu diketahui bahwa banteng merupakan binatang yang menjadi identitas dari Taman Nasional Baluran. Tak perlu cemas mengamati satwa-satwa liar tersebut karena Anda akan melakukannya di atas menara pengawas.
Tak hanya suasana alam liar yang bisa dinikmati di Baluran, Anda perlu menelusuri jejak-jejak sejarah misalnya makam putri Sunan Maulana Malik Ibrahim dan goa bekas jejak tentara Jepang. Lanjutkan perjalanan Anda ke pesisir Pantai Bama dengan berbagai fenomena alam yang sayang untuk dilewatkan. Setiap wisatawan punya kesempatan memancing kepiting atau menyelam. Nah, demikianlah sekelumit deskripsi dari Taman Nasional Baluran yang wajib dikunjungi selama masa liburan.
